Home » » Komunikasi PEndidikan Islam

Komunikasi PEndidikan Islam


BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG MASALAH

      Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting untuk mempersiapkan kesuksesan masa depan pada zaman globalisasi. Pendidikan bisa diraih dengan berbagai macam cara salah satunya pendidikan di sekolah. Menurut Suharsimi Arikunto (1997:4) menyebutkan bahwa dalam proses pendidikan ada lima faktor yang berpengaruh yaitu:
A.     guru dan personil lainnya,
B.      bahan pelajaran,
C.     metode mengajar dan sistem evaluasi,
D.     sarana penunjang
E.      sistem administrasi. Kelima faktor tersebut di lingkungan sekolah.
 Menurut Suparlan (2008:71) sebuah pendidikan mempunyai tiga komponen utama yaitu guru,siswa dan kurikulum. Ketiga komponen tersebut tidak dapat dipisahkan dan komponen-komponen tersebut berada di lingkungan sekolah agar proses kegiatan belajar mengajar dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan.
         Pendidikan disekolah merupakan kewajiban bagi seluruh warga Negara Indonesia, untuk itu pemerintah telah mencanangkan Wajib Belajar 9 Tahun. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 yang menyatakan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa dan bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi individu beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
            Potensi yang dimiliki siswa berbeda-beda, begitu juga dengan cara mengembangkan potensi yang dimiliki. Cara mengembangkan bergantung kepada keinginan yang dimiliki oleh setiap siswa. Hal ini dipengaruhi oleh motivasi setiap pribadi masing-masing. Motivasi merupakan suatu kondisi yang dimiliki oleh setiap siswa untuk bertingah laku. Menurut W.S. Winkel (1983:29) siswa yang sudah duduk  di Sekolah Menengah Atas/Kejuruan harusnya lebih dipengaruhi oleh motivasi intrinsik, karena siswa tersebut sudah mempunyai kesadaran pentingnya belajar untuk masa depan. Namun dalam realita masih banyak siswa yang belum dipengaruhi  oleh motivasi intrinsik tersebut. Berdasarkan hal-hal tersebut, sehingga guru mempunyai peran penting untuk mengembangkan motivasi intrinsik tersebut.
            Motivasi yang dimiliki oleh setiap siswa pun berbeda-beda, terutama motivasi dalam hal belajar atau sering disebut dengan motivasi belajar.
            Menurut B. R. Bugelski (1956) yang diterjemahkan oleh Kasijan (1984:361) motivasi sangat berhubungan erat dengan perhatian dan sikap guru berperan sangat penting untuk mendorong siswa agar dapat belajar dengan penuh perhatian. Dengan demikian, guru merupakan salah satu sumber yang sangat penting dalam menumbuhkan motivasi siswa. Guru adalah komponen yang sangat penting yang terdapat di dalam lingkungan sekolah.
Peran guru dalam proses pembelajaran, antara lain sebagai  informator/ komunikator, organisator, konduktor, motivator, pengarah dan pembimbing, pencetus ide, penyebar luas, fasilisator, evaluator, dan pendidik. Dalam proses belajar mengajar sebagai suatu keseluruhan proses peran guru tidak dapat dikesampingkan. Karena belajar itu adalah interaksi antara pendidik dalam hal ini guru dengan peserta didik atau siswa yang menghasilkan perubahan tingkah laku. Di sekolah, guru merupakan salah satu  faktor penentu pokok dalam peningkatan mutu pendidikan. Oleh karena itu, proses  tersebut harus dirancang sedemikian rupa, sehingga dapat menghasilkan prestasi belajar yang sesuai dengan yang diinginkan. Guru hendaknya tidak menggunakan metode pelajaran yang mononton seperti ceramah atau mencatat. Dalam proses pembelajaran guru harus dapat mengguakan metode-metode atau cara mengajar yang baik sehingga siswa dapat merasa tertarik atau tidak bosan pada saat proses belajar. Hal ini sangat berpengaruh terhadap motivasi siswa dalam belajar.
            Lingkungan sekolah sangat berperan penting dalam proses belajar siswa. Sarana prasarana yang terdapat disekolah sangat diperlukan dalam proses pembelajaran. Sarana prasarana yang tidak lengkap akan membuat proses pembelajaran akan terhambat. Begitu juga dengan peran guru dalam proses pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi kepada siswa.
                    Selain itu guru yang mengajar pun tidak harus monoton atau harus mempunyai ide dalam menjelaskan materi agar seluruh siswa paham dengan materi yang diberikan. Cara guru yang menjelaskan materi dengan ceramah, dan tidak ada media pendukung. Buku catatan yang digunakan untuk mencatat materi yang disampaikan oleh guru, seringkali dicampur dengan mata pelajaran lain, sehingga siswa sering mengalami kesulitan dalam belajar. Hal ini akan berpengaruh terhadap disiplin belajar siswa.
            Menurut data yang diperoleh, dari tahun ke tahun masih banyak pula siswa yang mendapatkan di bawah rata-rata, Nilai-nilai yang masih banyak di bawah nilai ketuntasan dari tahun ke tahun menimbulkan pertanyaan bagi guru, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Prestasi tersebut bisa diawali dengan motivasi belajar siswa yang bisa disebabkan oleh beberapa faktor.
            Berdasarkan persoalan-persoalan tersebut maka timbul permasalahan yang perlu dikaji yang berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa. Faktor- faktor tersebut pada penelitian ini hanya dibatasi oleh lingkungan sekolah dan peran guru dalam proses pembelajaran saja. Melalui metode yang sama, maka peneliti mengusulkan “Pengaruh Lingkungan Sekolah,terhadap Motivasi Belajar Siswa”sebagai judul penelitian ini.
  
B.     Identifikasi Masalah

1.   Nilai hasil evaluasi belajar yang masih banyak di bawah rata-rata/di bawah nilai ketuntasan dari tahun ke tahun.
2.   Kurangnya variasi guru terhadap proses pembelajaran dalam menerangkan materi pelajaran.
3.   Kelengkapan sarana prasarana yang terdapat di sekolah belum memadai.

   C.  Pembatasan Masalah

            Memperhatikan identifikasi masalah diatas, permasalahan yang diteliti dibatasi dua faktor saja yang berhubungan dengan pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar siswa.

 E.    Rumusan Masalah

1.     Apakah lingkungan berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa  ?
2.      Apakah lingkungan sekolah dan peran guru dalam proses pembelajaran berpengaruh secara bersama-sama terhadap motivasi belajar siswa

    F.  Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dirumuskan sebagai berikut:
  1. Untuk Mengetahui lingkungan sekolah berpengaruh terhadap motivasi belajar   siswa.
  2.   Untuk Mengetahui peran guru dalam proses pembelajaran guru berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa.

    G.   Manfaat

 1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi guna penelitian ini lebih lanjut yang berkaitan dengan motivasi belajar siswa dalam mencapai target belajar yang diinginkan.

 2. Manfaat Pragmatis
                                                                                                                                        
a. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan guna meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mencapai target belajar siswa yang maksimal.
b. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat menjadi sarana belajar untuk jadi seorang pendidik agar siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik dan meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga hasil belajar yang diharapkan memuaskan.

0 komentar:

Posting Komentar

Pengikut

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.